POTENSI KAYU TISUK, GMELINA DAN SENGON SEBAGAI ELEMEN STRUKTUR BERDASARKAN SIFAT FISISNYA

Penulis

  • Sri Indah Setiyaningsih Penulis

Kata Kunci:

Kayu Cepat Tumbuh, Kayu dilaminasi, Sifat Fisik

Abstrak

Hutan Indonesia mengandung sekitar 4.000 jenis pohon. Permintaan kayu meningkat dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat di Indonesia. Namun besarnya deforestasi di Indonesia yang menyebabkan krisis bahan baku di industri kehutanan. Salah satu alasan mengapa kayu lebih disukai sebagai bahan bangunan adalah karena nilai estetika. Alasan lain adalah kekuatan tarik dan kekuatan geser, yang relatif lebih tinggi dibandingkan beton, sehingga penggunaannya sebagai komponen dalam struktur bangunan relatif aman di daerah rawan gempa, terutama untuk perumahan. Penelitian ini berkonsentrasi pada potensi penggunaan kayu Tisuk, Gmelina dan Sengon yang tergolong jenis kayu cepat tumbuh sebagai elemen struktur berdasarkan sifat fisisnya. Berdasarkan kelas kuatnya, kayu yang dinyatakan layak sebagai elemen struktur adalah kayu dengan kelas kuat I, II dan III.Tujuan utama adalah untuk mengatasi kelangkaan kayu dengan mencari sumber kayu alternatif dari jenis kayu cepat tumbuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menguji sifat fisis dari tiga jenis kayu cepat tumbuh (Tisuk, Gmelina, Sengon) di laboratorium. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kayu Gmelina dan Tisuk adalah kayu yang tergolong kelas kuat III dengan densitas 0,5-0,6 gr/cm3. Namun kayu Gmelina juga memiliki kadar air tertinggi yaitu 12%. Sedangkan kayu Sengon memiliki nilai densitas terendah yaitu 0,3 (tergolong kelas kuat IV). Oleh karena itu, dari 3 spesies, yang usianya berkisar antara 5-8 tahun, yang layak untuk digunakan sebagai elemen struktur dalam bentuk adalah kayu Gmelina dan Tisuk.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Anonim. 2000. ASTM D143-94 (Reapprove 2000), Standard Test Methods for Small Clear Specimens of Timber.

Anonim. 2007. Japanese Agricultural Standard (JAS) for Glued Laminated Timber. Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries of Japan.

Anonim. 2005. Spesifikasi kelas kekuatan kayu bangunan yang di pilih secara masinal. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum.

Anonim, SNI 7023: 2013

Anonim, 2009. Kementerian Kehutanan. Produksi HTI kayu dan pembangunan areal penanaman tahun 2007 dan 2008.Anonim, 2010. Badan Pusat Statistik. Jumlah Penduduk Indonesia.

Dimyati M. 2011, Kebutuhan Rumah Penduduk di Indonesia

Smith T, et al. 2012. Seismic Peformance of a Post Tensioned Glue Laminated Beam to Column Joint : Experimental and Numerical Results. World Conference on Timber Engineering. Auckland, 16-19 Juli 2012.

Sugiri S, et al. 2013. Mapping of Indonesian Timber: Potential of Glulam Wooden Beams without Reinforcement and with Reinforcement for Timber Structures. The Second international Sustainable Conference Infrastructure on and Built Environment, Bandung 19-20 November 2013.

Vinci L D, 2008, Handbook2 Design of Timber Structures according to EC 5, Educational Material for Designing and Testing of Timber Structure- TEMTIS.

Diterbitkan

2025-07-31

Terbitan

Bagian

Artikel

Categories

Cara Mengutip

POTENSI KAYU TISUK, GMELINA DAN SENGON SEBAGAI ELEMEN STRUKTUR BERDASARKAN SIFAT FISISNYA. (2025). Green Construction, 1(01), 59-62. https://jurnal.sttpu.ac.id/index.php/green_construction/article/view/72