ANALISIS KEGAGALAN STRUKTUR PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL DI KABUPATEN CIANJUR AKIBAT GEMPA SESAR CUGENANG 2022

Abstrak

Gempa bumi adalah goncangan hebat yang menjalar ke permukaan bumi yang disebabkan oleh gangguan pada litosfer (kerak bumi). Gangguan ini terjadi karena pada lapisan kerak bumi dengan ketebalan 100 km atau lebih terjadi akumulasi energi akibat pergeseran kerak bumi. Patahan adalah patahan pada batuan yang mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang menghadap ke arah sejajar bidang patahan. Sesar Cugenang merupakan sesar baru yang teridentifikasi oleh BMKG pada tahun 2022. Setelah ditelusuri garis sesarnya, sesar Cugenang membentang melalui 9 desa yaitu desa Ciherang, desa Ciputri, desa Cibeureum, desa Nyalindung, desa Mangunkerta, desa Sarampad, desa Benjot, desa Cibulakan, dan desa Nagrak. Gempa bumi akibat Sesar Cugenang menyebabkan banyak rumah warga yang rusak, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerusakan bangunan atau kegagalan struktur pada rumah penduduk akibat gempa Cianjur sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya kegagalan struktur rumah tersebut. Desa Benjot dan Desa Cijedil merupakan dua desa yang paling terdampak gempa sesar Cugenang, karena letaknya yang dekat dengan pusat gempa sehingga sebagian besar kerusakan rumah warga terjadi akibat runtuhnya struktur tembok karena tidak ada ikatan yang konsisten antara kolom dan balok. Akibatnya, saat terjadi goncangan, susunan batu bata pada dinding tidak mampu menahan beban goncangan mengakibatkan roboh. Solusi dari permasalahan tersebut adalah membangun rumah dengan struktur baru yang lebih tahan gempa, dengan menggunakan metode rumah RISHA.